logo hidayatullah

logo hidayatullah
gerakan perjuangan Islam

Jumat, 25 Februari 2011

Tauhid 4 (Takut Kepada Syirik)

Takut Kepada Syirik

Firman Allah 'Azza wa Jalla:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu bagi siapapun yang dikehendaki-Nya." (An-Nisaa': 116)
Al-Khalil Ibrahim 'alaihissalam berkata:
"...dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari (perbuatan) menyembah berhala-berhala." (Ibrahim: 35)

Diriwayatkan dalam satu hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesuatu yang paling aku khawatirkan kepada kamu sekalian adalah perbuatan syirik kecil. Ketika ditanya tentang maksudnya, beliau menjawab: Yaitu riya'." (HR Ahmad, Ath-Thabarani, Ibnu Abid-Dunya dan Al Baihaqi dalam kitab Az-Zuhd)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, masuklah ia ke dalam neraka." (HR Bukhari)
Muslim meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun, pasti masuk surga, tetapi barang siapa menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat sesuatu syirik kepada-Nya, pasti masuk neraka."
Kandungan tulisan ini:
1. Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.
2. Riya' termasuk perbuatan syirik.
3. Riya' termasuk syirik ashghar (kecil).
Syirik ada 2 macam:
a. Syirik akbar (besar) yaitu memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam hal-hal yang merupakan hak khusus bagi-Nya.
b. Syirik ashghar (kecil) yaitu perbuatan yang disebutkan dalam Al Qur'an dan Hadits sebagai suatu syirik tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar.
Adapun perbedaan antara keduanya:
c. Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedangkan syirik ashghar hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
d. Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam neraka, sedang syirik ashghar tidak sampai demikian.
e. Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik ashghar tidak menyebabkan keluar dari Islam.
4. Syirik ashghar ini adalah perbuatan dosa yang paling dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap para sahabat, padahal mereka ini adalah orang-orang shaleh.
5. Surga dan neraka adalah dekat.
6. Dekatnya surga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.
7. Barangsiapa mati dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun pasti masuk surga. Tetapi barangsiapa mati dalam keadaan berbuat sesuatu syirik kepada-Nya, pasti masuk neraka, sekalipun dia termasuk orang yang paling banyak ibadahnya.
8. Masalah penting yaitu: bahwa Nabi Ibrahim memohon kepada Allah untuk diri dan anak cucunya supaya dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
9. Nabi Ibrahim mengambil pelajaran dari keadaan sebagian besar manusia, yaitu bahwa mereka itu adalah sebagaimana kata beliau: "Tuhanku! Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia..." (Ibrahim: 36)
10. Tafsiran kalimat Laa ilaha illa Allah, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, yaitu: pembersihan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada Allah.
11. Keutamaan orang yang dirinya bersih dari syirik.

Senin, 14 Februari 2011

Sejarah Valentine

Asal Muasal Hari Valentine :

Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.


Sejarah hari valentine I :

Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.



Sejarah Valentine's Day II :

Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:

* pastur di Roma
* uskup Interamna (modern Terni)
* martir di provinsi Romawi Afrika.

Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.


Sejarah hari valentine III :

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)


Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

* Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
* Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.


Sejarah Valentines Day IV :

Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.


Kesimpulan:

Dari semua asal usul atau sejarah diatas bisa disimpulkan bahwa "hari valentin memiliki latar belakang yang tidak jelas sama-sekali", baik dari ceritanya maupun waktu terjadinya (perhatikan abad terjadinya sejarah diatas walaupun ada nama tokoh yang sama). Gimana menurut Anda?

Artikel di atas yang berjudul "Sejarah Hari Valentine - Mitos Valentine Day - Asal Muasal Hari Valentine" dikutip dari www.ateonsoft.com dan dari berbagai sumber lainnya.

Semoga bermanfaat.

Minggu, 13 Februari 2011

Tauhid 3

Keistimewaan Tauhid dan Dosa-dosa yang Diampuni Karenanya

________________________________________
Firman Allah Ta'ala:
"Orang-orang yang beriman dan tidak menodai iman mereka dengan kedhaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yang mendapat ketenteraman dan mereka itu adalah orang-orang yang menepati jalan hidayah." (Al-An'am: 82)

Iman yaitu ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat Lillah dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Syirik disebut kedhaliman, karena syirik adalah perbuatan menempatkan sesuatu ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya.

'Ubadah ibn Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu, menuturkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah Hamba dan Rasul-Nya; dan (bersyahadat) bahwa 'Isa adalah hamba Allah, Rasul-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh daripada-Nya; dan (bersyahadat pula bahwa) surga adalah benar adanya dan neraka-pun benar adanya; maka Allah pasti memasukkannya ke dalam surga betapapun amal yang diperbuatnya." (HR Bukhari Muslim)

Syahadat ialah persaksian dengan hati dan lisan, dengan mengerti maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik lahir maupun batin.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula hadits dari 'Itban: "Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada neraka orang yang berkata: Laa ilaha illa Allah (Tiada sesembahan yang hak selain Allah), dengan ikhlas dari hatinya dan mengharapkan (pahala melihat) Wajah Allah."

Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Musa berkata: Ya Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk berdzikir dan berdo'a kepada-Mu. Allah berfirman: Katakanlah hai Musa: "Laa ilaha illa Allah". Musa berkata lagi: Ya Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini. Allah pun berfirman: Hai Musa, andaikata ketujuh langit dan penghuninya, selain Aku, serta ketujuh bumi diletakkan pada salah satu daun timbangan, sedang Laa ilaha illa Allah diletakkan pada daun timbangan yang lain, maka Laa ilaha illa Allah niscaya lebih berat timbangannya." (Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Al-Hakim dengan menyatakan bahwa hadits ini Shahih)

At-Tirmidzi meriwayatkan hadits, yang dinyatakan hasan, dari Anas: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Hai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh jagad, sedangkan kamu ketika mati berada dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh jagad pula."

Kandungan dalam tulisan ini:
1. Luasnya karunia Allah Ta'ala.
2. Banyaknya pahala tauhid disisi Allah Ta'ala.
3. Selain itu, tauhid menghapuskan dosa-dosa.
4. Tafsiran surah Al-An'am ayat 82, menunjukkan keistimewaan tauhid dan keuntungan yang diperoleh darinya dalam kehidupan dunia dan akhirat; dan menunjukkan pula bahwa syirik adalah perbuatan zhalim yang dapat membatalkan iman jika syirik itu akbar (besar) atau mengurangi iman jika syirik itu ashghar (kecil).
5. Perhatikan kelima masalah yang tersebut dalam hadits 'Ubadah.
6. Apabila anda mempertemukan hadits 'Ubadah, hadits 'Itban dan hadits sesudahnya, akan jelas bagi anda pengertian kalimat "Laa ilaha illa Allah" dan jelas pula kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa nafsunya.
7. Perlu diingat persyaratan yang dinyatakan di dalam hadits 'Itban yaitu ikhlas semata-mata karena Allah dan tidak mempersekutukan-Nya.
8. Para nabi perlu diingatkan pula akan keistimewaan "Laa ilaha illa Allah"
9. Bahwa Laa ilaha illa Allah berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak diantara orang yang mengucapkan kalimat tersebut ringan timbangannya.
10. Dinyatakan bahwa bumi itu tujuh, seperti halnya langit.
11. Langit dan bumi ada penghuninya.
12. . Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Syaikh Abul Hasan Al Asy'ary sendiri dalam masalah ini telah menyatakan berpegang teguh dengan madzab salaf shaleh, sebagaimana beliau nyatakan dalam kitab yang ditulis diakhir masa hidupnya, yaitu Al-Ibanah 'An Ushulid-Diyanah (editor: Abdul Qadir Al-Arna'uth, Beirut: Maktabah Dar Al-Bayan, 1401 H), bahkan dalam karyanya ini beliau mengkritik dan menyanggah tindakan ta'wil yang dilakukan orang-orang yang menyimpang dari madzhab Salaf.
13. Apabila anda memahami hadits Anas, anda akan tahu bahwa sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits 'Itban maksudnya ialah dengan tidak melakukan perbuatan syirik sedikitpun, bukan sekedar mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan saja.
14. Perhatikanlah perpaduan sebutan Hamba Allah dan Rasul-Nya dalam pribadi Nabi 'Isa dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
15. Mengetahui keistimewaan Nabi 'Isa sebagai kalimat Allah, maksudnya yaitu bahwa Nabi 'Isa diciptakan Allah dengan firman-Nya "Kun" (jadilah) yang disampaikan-Nya kepada Maryam melalui Malaikat Jibril.
16. Mengetahui bahwa Nabi 'Isa adalah ruh diantara ruh-ruh yang diciptakan-Nya.
17. Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya surga dan neraka.
18. Mengetahui sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "betapapun amal yang telah diperbuatnya".
19. Mengetahui bahwa timbangan mempunyai dua daun.
20. Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah Ta'ala.
dikutip dari berbagai sumber

Minggu, 06 Februari 2011

Kajian Islam Pagi

Kebenaran yang disembunyikan oleh kaum Nasrani
Allah Swt Berfirman Dalam QS. Al-Baqoroh 146 dan 147)
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui.

[97] mengenal Muhammad s.a.w. yaitu mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam Taurat dan Injil.

147. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.


Mereka kaum Nasrani sudah mengetahui tentang datangnya agama penyempurna agama mereka yaitu dengan akan datangnya Nabi Muhammad sebagaiutusan Allah. Berita tentang Nabi Muhammad ini telah ada dalam kitab Taurat dan Injil yang mereka pelajari. Saking pahamnya merekaakan kitabnya dan juga berita tentang Muhammad, Allah nyatakan seperti orang tua mengenal anak sendiri. Semua tentang Nabi Muhammad baik sifat 2nya, kapan datangnya ,apa yang akan disampaikan (Al-Qur'an) dan hal 2 detil mereka sudah mengetahuinya dalam kitab mereka. Tetapi mereka tidak menghendaki Allah menyempurnakan agamanya dan mereka ubah ayat 2 Allah tersebut sesuai dengan keinginan mereka.

Selanjutnya dalm ayat berikutnya Allah nyatakan untuk tidak ragu kepada kebenaran (Al-Qur'an)
Mari kita lihat juga firman Allah Dalam QS: As-Shaaf ayat 6
6. Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata"
Allah SWT memberipredikat Zhalim pada meraka dan tipudaya serta usaha untuk memadamkan Islam tidakakan pernah berhasil (QS: As-Shaaf 7-9)



7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
8. Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".
9. Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.

Tauhid 2

Barang Siapa yang Mengamalkan Tauhid dengan Semurni-murninya Pasti Masuk Surga Tanpa Hisab

____________________________________
___
Firman Allah Ta'ala:

_


"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang menjadi teladan, senantiasa patuh kepada Allah dan menghadapkan diri (hanya kepada-Nya); dan sama sekali ia tidak pernah termasuk orang-orang yang berbuat syirik (kepada Allah)." (An-Nahl: 120)

"Dan orang-orang yang mereka itu tidak berbuat syirik (sedikitpun) kepada Tuhan mereka." (Al- Mu'minun: 59)

Hushain bin 'Abdurrahman menuturkan:
"Suatu ketika aku berada di sisi Sa'id bin Jubair, lalu ia bertanya: Siapakah diantara kalian melihat bintang yang jatuh semalam? Aku pun menjawab: Aku. Kemudian kataku: Ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak dalam keadaan shalat, tetapi terkena sengatan kalajengking. Ia bertanya: Lalu apa yang kamu perbuat? Jawabku: Aku meminta ruqyah. Ia bertanya lagi: Apakah yang mendorong dirimu untuk melakukan hal itu? Jawabku: Yaitu: sebuah hadits yang dituturkan oleh Asy-Sya'bi kepada kami. Ia bertanya lagi: Dan apakah hadits yang dituturkan kepadamu itu? Kataku: Dia menuturkan kepada kami hadits dari Buraidah ibn Al-Hushaib: "Tidak boleh ruqyah karena 'ain atau terkena sengatan..."

Sa'id pun berkata: Sungguh telah berbuat baik orang yang mengamalkan apa yang telah didengarnya; tetapi Ibnu 'Abbas menuturkan kepada kami hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Telah dipertunjukkan kepadaku umat-umat. Aku melihat seorang nabi, bersamanya beberapa orang; dan seorang nabi, bersamanya satu dan dua orang; serta seorang nabi, dan tak seorangpun bersamanya. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku suatu jumlah yang banyak; akupun mengira bahwa mereka itu adalah umatku, tetapi dikatakan kepadaku: Ini adalah Musa bersama kaumnya. Lalu tiba-tiba aku melihat lagi suatu jumlah besar pula, maka dikatakan kepadaku: ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang mereka itu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Kemudian bangkitlah beliau dan segera memasuki rumahnya. Maka orang-orangpun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu. Ada diantara mereka yang berkata: Mungkin saja mereka itu yang menjadi sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ada lagi yang berkata: Mungkin saja mereka itu orang-orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam, sehingga tidak pernah mereka berbuat syirik sedikitpun kepada Allah. Dan mereka menyebutkan lagi beberapa perkara. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar, mereka memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda: Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempel dengan besi yang dipanaskan, tidak melakukan tathayyur dan mereka pun bertawakkal kepada Tuhan mereka. Lalu berdirilah 'Ukasyah bin Mihshan dan berkata: Mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka. Beliau menjawab: kamu termasuk golongan mereka. Kemudian berdirilah seorang yang lain dan berkata: Mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan mereka. Beliau menjawab: Kamu sudah kedahuluan 'Ukasyah." (HR Bukhari dan Muslim)

Ruqyah, maksudnya disini ialah penyembuhan dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur'an atau do'a-do'a.

'Ain ialah pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya; disebut juga kena mata.

Tathayyur ialah merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau beramal nasib buruk, karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja.

Kandungan tulisan ini:
1. Sanjungan Allah Ta'ala kepada Nabi Ibrahim, karena sama sekali tidak pernah termasuk orang-orang yang berbuat syirik kepada Allah.
2. Sanjungan Allah kepada para tokoh wali (sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam), karena bersihnya diri mereka dari perbuatan syirik.
3. Bahwa tawakkal kepada Allah Ta'ala adalah sifat yang mendasari sikap
4. Dalamnya ilmu para sahabat karena mereka mengetahui bahwa orang-orang yang dinyatakan dalam hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat dan kedudukan yang demikian itu kecuali dengan amal.
5. Gairah dan semangat para sahabat untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan.
6. Keistimewaan umat Islam, dengan kuantitas dan kualitas.
7. Keutamaan pengikut Nabi Musa.
8. Setiap umat di akherat nanti dikumpulkan sendiri-sendiri bersama nabinya.
9. Bahwa sedikit orang yang mengikuti seruan para nabi.
10. Nabi yang tidak mempunyai pengikut, datang sendirian pada hari Kiamat.
11. Buah dari pengetahuan ini adalah: tidak silau dengan jum

lah yang banyak dan tidak merasa kecil hati dengan jumlah yang sedikit.
12. Diperbolehkan melakukan ruqyah karena terkena 'ain atau sengatan.
13. Kemuliaan sifat kaum Salaf karena ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji seseorang dengan pujian yang dibuat-buat.
14. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Kamu termasuk golongan mereka", adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.
15. Keutamaan 'Ukasyah. Penggunaan kata sindiran. Karena beliau bersabda kepada seorang yang lain: "Kamu sudah kedahuluan 'Ukasyah" dan tidak bersabda kepadanya: "Kamu tidak pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan mereka."
Dikutip dari berbagi sumber